4 KIAT UNTUK TETAP TERMOTIVASI
Menjadi sukses adalah impian semua
orang. Tentunya untuk itu diperlukan motivasi yang kuat untuk mengatasi
tantangan untuk mencapai apa yang Anda inginkan. Motivasi ini harus ditumbuhkan
dari dalam diri sendiri. Anda bisa saja membaca ratusan buku atau pergi ke
puluhan seminar untuk memperoleh suntikan motivasi, namun hal yang sering
terjadi adalah kenaikan emosi sesaat untuk berubah. Barangkali ini bertahan
satu atau dua minggu dan setelah itu Anda merasa semuanya kembali menjadi
biasa-biasa saja seperti kondisi yang lama. Pernahkah merasa begitu?
“Motivasi adalah pohon yang Anda siram
dengan kedisiplinan diri”
Bagaimana caranya supaya Anda tetap
termotivasi untuk bekerja mencapai tujuan yang diinginkan? Intinya motivasi adalah
seni berkomunikasi dengan diri sendiri. Komunikasi ini melibatkan perasaan yang
Anda rasakan melalui emosi yang muncul.
Komunikasi juga merupakan inti dari percakapan coaching dimana seorang coach
perlu mampu mendengarkan, bertanya, dan menggali informasi dari kliennya dengan
tujuan agar ide-ide baru muncul yang berguna bagi kemajuan si klien tersebut,
Lantas apa bedanya antara perasaan dan emosi?
Contohnya begini, jika Anda merasa
bersalah maka emosi yang muncul bisa ketakutan dihakimi, ingin melarikan diri,
dsb. Jika Anda merasa bahagia, emosinya bisa berupa keceriaan, kegembiraan,
keinginan berbagi, dsb. Emosi timbul sebagai akibat dari perasaan yang terjadi
didalam diri.
Jadi sebetulnya mudah untuk hidup
termotivasi. Kuncinya adalah rasakan hal-hal yang membahagiakan dan bayangkan
kesuksesan yang akan Anda raih. Saya jamin Anda akan termotivasi untuk bekerja.
Selain itu ada beberapa tips yang ingin
saya berikan agar Anda bisa termotivasi kapanpun dan dimanapun:
1. SELALU KONSISTEN
Kemudahan timbul dari kebiasaan.
Motivasi pun sama. Ia memerlukan kedisiplinan sehingga Anda terbiasa hidup
dengan motivasi. Ada ungkapan bagus yang mengatakan, “Sesuatu yang Anda ulangi
tiap hari selama 21 hari akan menjadi kebiasaan”. Saya anjurkan Anda untuk
mempraktekkannya. Mulai dengan hal yang sederhana seperti tersenyum dihadapan
cermin, mengatakan “Yes” sebelum bekerja, dan banyak lagi.
2. BERTANGGUNG JAWAB
Anda perlu seseorang yang bersedia
mengingatkan Anda untuk tetap berada di tujuan. Ia bertugas memberikan dukungan
dan menjadi mitra bertukar pikiran bagi ide dan gagasan yang Anda punya. Dari
sini Anda akan merasa bertanggung jawab untuk memberikan yang terbaik baginya.
Proses mencapai tujuan menjadi lebih mudah dengan hadirnya seseorang yang
menjadi cermin diri Anda.
3. KELILINGI DIRI ANDA DENGAN ORANG-ORANG YANG BERVISI SAMA
Kalau Anda mau menurunkan berat badan,
pastikan Anda bersama teman-teman yang mempunyai tujuan sama. Kalau Anda ingin
membangun bisnis, bertemanlah dengan orang-orang yang sudah berkecimpung di
dunia bisnis atau mereka yang mau memulai bisnis. Anda bisa memperoleh energi
dan motivasi dari mereka. Akan sangat mudah untuk termotivasi ketika Anda
memperoleh support. Apa yang Anda rasakan sebagai rintangan ketika bekerja
sendiri bisa teratasi dengan bantuan dan dukungan teman-teman yang bervisi
sama.
4. FOKUS PADA PROSES, BUKAN TUJUAN
Ini yang sangat penting. Seringkali
Anda turun mental ketika dihadapkan pada kesulitan mencapai tujuan. Fokuslah
pada proses. Setiap proses memerlukan waktu. Entah cepat, entah lambat. Tujuan
Anda sudah jelas, namun perjalanan menuju kesana bisa berliku dan naik turun.
Dengan fokus pada proses Anda terhindar dari beban mental karena sekarang Anda
memegang kendali atas proses itu sendiri, bukan dikendalikan oleh target untuk
mencapai tujuan.
Sekarang Anda lebih tahu bahwa motivasi
merupakan kunci untuk meraih sukses. Yang Anda perlukan sekarang adalah kemauan
kuat untuk menerapkannya di kehidupan sehari-hari. Seperti apa kata pepatah
“Ada kemauan ada jalan”. Selamat mengerjakan dan jangan lupa hargai diri Anda
disetiap momen keberhasilan sekecil apapun itu.
TIGA TIPS UNTUK MENGHINDARI KEMALASAN
Rasanya
banyak diantara kita yang punya “penyakit” suka menunda-nunda pekerjaan.
Penyakit ini, yang sebetulnya adalah kebiasaan, seringkali disebabkan karena
kita malas mengerjakan sesuatu. Malas bangun dari tempat tidur, malas pergi
olahraga, malas menyelesaikan tugas kantor, dll.
Menurut penelitian, kebiasaan malas merupakan penyakit mental yang timbul
karena kita takut menghadapi konsekuensi masa depan. Yang dimaksud dengan masa
depan ini bukan hanya satu atau dua tahun kedepan tetapi satu atau dua menit
dari sekarang. Contohnya saja ketika Anda malas dari bangun, Anda akan berkata
dalam hati: “Satu menit lagi saya akan bangun”, tetapi kenyataannya barangkali
Anda akan berlama-lama di tempat tidur sampai akhirnya memang waktunya tiba
untuk siap-siap pergi ke kantor.
Kebiasaan malas timbul karena kita cenderung mengaitkan masa depan dengan
persepsi negatif. Anda menunda-nunda pekerjaan karena cenderung membayangkan
setumpuk tugas yang harus dilakukan di kantor. Belum lagi berhubungan dengan
orang-orang yang Anda tidak sukai, misalnya.
Sayangnya, menunda-nunda pekerjaan pada akhirnya akan mengundang stress karena
mau tidak mau satu saat Anda harus mengerjakannya. Di waktu yang sama Anda juga
mungkin punya banyak pekerjaan lain.
Dalam
beberapa hal, Anda pun mungkin akan kehilangan momen untuk berkembang ketika
Anda mengatakan “tidak” terhadap sebuah kesempatan –Anda malas bertindak karena
bayangan negatif tentang hal-hal yang memberatkan didepan.
Di artikel ini saya ingin memberikan beberapa tips untuk mengatasi rasa malas.
Tips ini bisa Anda praktekkan di tempat kerja ataupun lingkungan keluarga:
GANTI “KAPAN SELESAINYA” DENGAN “SAYA MULAI SEKARANG”
Apabila Anda dihadapkan pada satu tugas besar atau proyek, Anda
sebaiknya JANGAN berpikir mengenai rumitnya tugas tersebut dan membayangkan
kapan bisa diselesaikan. Sebaliknya, fokuslah pada pikiran positif dengan
membagi tugas besar tersebut menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan
menyelesaikannya satu demi satu.
Katakan setiap kali Anda bekerja: “Saya mulai sekarang”.
Cara pandang ini akan menghindarkan Anda dari perasaan terbebani, stress, dan
kesulitan. Anda membuat sederhana tugas didepan Anda dengan bertindak positif.
Fokus Anda hanya pada satu hal pada satu waktu, bukan banyak hal pada saat yang
sama.
GANTI “SAYA HARUS” DENGAN “SAYA INGIN”
Berpikir bahwa Anda harus mengerjakan sesuatu secara otomatis akan
mengundang perasaan terbebani dan Anda menjadi malas mengerjakannya. Anda akan
mencari seribu alasan untuk menghindari tugas tersebut.
Satu tip yang bisa Anda gunakan adalah mengganti “saya harus mengerjakannya”
dengan “saya ingin mengerjakannya”. Cara pikir seperti ini akan menghilangkan
mental blok dengan menerima bahwa Anda tidak harus melakukan pekerjaan yang
Anda tidak mau.
Anda mau mengerjakan tugas karena memang Anda ingin mengerjakannya, bukan
karena paksaan pihak lain. Anda selalu punya pilihan dalam kehidupan ini.
Tentunya pilihan Anda sebaiknya dibuat dengan sadar dan tidak merugikan orang
lain. Intinya adalah tidak ada seorang pun di dunia ini yang memaksa Anda
melakukan apa saja yang Anda tidak mau lakukan.
ANDA BUKAN MANUSIA SEMPURNA
Berpikir bahwa Anda harus menyelesaikan pekerjaan sesempurna mungkin akan
membawa Anda dalam kondisi mental tertekan. Akibatnya Anda mungkin akan malas
memulainya. Anda harus bisa menerima bahwa Anda pun bisa berbuat salah dan
tidak semua harus sempurna.
Dalam konteks pekerjaan, Anda punya kesempatan untuk melakukan perbaikan
berulang kali. Anda selalu bisa negosiasi dengan boss Anda untuk meminta waktu
tambahan dengan alasan yang masuk akal. Mulai pekerjaan dari hal yang kecil dan
sederhana, kemudian tingkatkan seiring dengan waktu. Berpikir bahwa pekerjaan
harus diselesaikan secara sempurna akan membuat Anda memandang pekerjaan
tersebut dari hal yang besar dan rumit.
Saya harap tulisan ini berguna. Kemalasan merupakan sesuatu yang normal dalam
hidup Anda. Karena dia normal maka dia pun bisa diatasi. Tiga tips diatas bisa
menjadi awal untuk berpikir dan bertindak berbeda dari biasanya sehingga Anda
tidak menyia-nyiakan kesempatan yang datang hanya karena malas mengerjakannya.
DUA PENDEKATAN DALAM MELIHAT SUATU
MASALAH
Dalam pengalaman saya bekerja dan berinteraksi dengan banyak
orang, saya amati ada dua tipe orang dalam menghadapi masalah atau problem,
baik di pekerjaan maupun kehidupan sosial. Dua tipe ini adalah reactive
(bereaksi begitu masalah datang) dan receptive (mau menerima masalah).
PENDEKATAN
REACTIVE
Mereka yang reactive biasanya melihat suatu masalah sebagai ancaman. Entah
ancaman terhadap karirnya, bisnisnya, keluarganya, dan sebagainya. Dalam
kelompok ini Anda mencari solusi terhadap masalah dengan menggunakan pendekatan
logis dan tradisional. Ciri-cirinya:
- Begitu
masalah datang Anda cenderung segera mencari cara apapun untuk
mengatasinya.
- Masalah
dilihat sebagai faktor penghambat perkembangan diri.
- Anda
akan segera menyusun strategi untuk menghadapi masalah
- Karena
masalah dilihat sebagai ancaman, dia akan mendominasi pikiran dan cenderung
menyebabkan kecemasan dan stress.
Apabila Anda bekerja di perusahaan, barangkali Anda pernah
diminta untuk memimpin suatu proyek dimana Anda bertanggung jawab untuk
mencapai target tertentu. Disini Anda dihadapkan dengan situasi yang
membutuhkan analisa, justifikasi, dan pemikiran logis dalan menghadapi
tantangan atau masalah yang muncul. Anda akan berada dalam kondisi tertekan
untuk memenuhi deadline. Bisa ditebak, Anda akan cenderung menggunakan
pendekatan reaktif dalam menyelesaikan persoalan.
PENDEKATAN
RECEPTIVE
Pendekatan ini biasanya dipraktekkan oleh mereka yang sudah menyadari bahwa
masalah bukanlah ancaman tetapi justru konsekuensi yang timbul dari suatu
kondisi yang kita ciptakan. Oleh karena itu kita mempunyai kekuatan untuk
mengubah kondisi tersebut dari dalam diri sendiri. Anda mau menerima masalah
dan pada saat yang sama membuat solusinya.Ciri-cirinya:
Ketika masalah datang, Anda mengenalinya dan menggunakan pendekatan:
- Masalah
merupakan kebalikan dari solusi. Ketika masalah muncul, Anda percaya saat
itu juga bahwa solusinya sudah ada.
- Anda
fokus kepada solusi dari persoalan yang timbul, bukan pada penyebab dari
masalah itu. Dengan demikian Anda mengambil alih kontrol dari dalam diri
Anda sendiri, bukannya dikendalikan oleh keadaan di luar.
- Masalah
merupakan kesempatan untuk pengembangan diri. Anda melihatnya sebagai
peluang untuk meciptakan realitas positif dalam hidup Anda.
Mau
menerima masalah bukan berarti berdiam diri. Anda tidak ”kebakaran jenggot”
tetapi mengenali masalah itu dengan tenang dan membuat diri Anda responsif
terhadap semua yang Anda perlukan untuk mengundang solusi.
Contoh yang paling sederhana adalah ketika pasangan yang Anda cintai (misalnya
istri, suami, atau pacar) sedang ngambek karena masalah sepele. Dengan pendekatan
reactive, Anda hanya akan memperburuk keadaan dengan bertanya-tanya
kenapa dia harus ngambek, menganalisa penyebabnya dan merasa kondisi ini akan
mengancam keharmonisan hubungan Anda dengannya. Bukannya solusi yang didapat
tetapi justru kecemasan dan kekhawatiran.
Dengan pendekatan receptive, Anda menerima dan menyadari bahwa pasangan
Anda sedang marah. Anda fokuskan energi Anda untuk menciptakan kasih sayang
yang pada dasarnya merupakan lawan dari kemarahan. Anda tidak larut terbawa suasana
– mencoba mencari jawaban dari analisa kenapa dia jadi marah – tetapi mengambil
alih kendali dari dalam diri sendiri, tetap berpikir tenang, dan menunjukan
sikap positif dalam perilaku Anda. Anda akan rasakan bahwa berada dalam situasi
ini justru membuat diri Anda berkembang. Anda membuat kualitas positif dari
diri Anda muncul ke permukaan dan sudah menjadi hukum alam dengan bersikap
seperti ini pasangan Anda niscaya akan berubah dari marah menjadi cinta.
Pendekatan receptive ini bisa Anda praktekkan di kehidupan bisnis, rumah
tangga, dan sosial. Intinya Anda membangun keyakinan bahwa masalah tidaklah
nyata sehingga Anda tidak merasa terbebani. Latih diri Anda untuk tidak reaktif
ketika suatu masalah muncul. Fokuskan diri Anda pada lawan dari masalah, yaitu
solusi, untuk menemukan kendali dan bukannya larut dalam masalah itu.
SIMPLE AND POWERFUL
Tersenyum, betapa
mudahnya hal ini dilakukan. Hanya butuh sedetik untuk merubah bentuk
bibir menjadi senyum. Dan hanya butuh tujuh detik mempertahankan sang senyum
untuk terlihat sebagai ungkapan ketulusan hati.
Tetapi kenapa hal
sederhana ini jarang terlihat? Wajah-wajah di jalan, di angkutan umum, di
kantin, di kantor, bahkan di tempat wisata yang seharusnya menjadi kebun
senyum, justru terlihat buram. Kerutan-kerutan di wajah menunjukkan
betapa berat beban yang harus ditanggung wajah-wajah itu. Banyak wajah
yang daerah diantara dua matanya mengkerut. Menyeramkan dan tampak
garang. Duh...
Senyum itu sudah
hilang dari wajah banyak orang. Entah kenapa senyum – bahkan tawa – yang
selalu cerah menghiasi wajah-wajah itu dari kecil, sirna begitu saja.
Sekarang, bahkan bukan hanya wajah-wajah tua dan dewasa yang telah kehilangan
senyum manis. Wajah para remaja dan anak-anak pun telah ketularan kerutan-kerutan
penuh beban itu.
Senyum pada
hakikatnya adalah salah satu anugerah indah dari Tuhan Yang Maha Indah.
Tuhan sengaja menganugerahkan senyum sebagai bagian dari keindahan
manusia. Sayang, anugerah indah ini, tidak banyak ditemui di wajah banyak
manusia. Dunia akan jauh lebih indah bila penduduknya gemar tersenyum.
Hidup dan
kehidupan manusia pun akan lebih indah dan menenteramkan bila kita menemui
banyak senyum di sekeliling kita. Terutama sang senyum dari wajah kita
sendiri. Bukankah sangat enak bila kita menerima senyum? Dan
bukankah jauh lebih enak bila kita lah yang memberi senyum?
Saudara, senyum
yang sederhana, mudah dan gratis itu ternyata menyimpan banyak keajaiban.
Setidaknya dari berbagai pengalaman dalam hidup saya. Yap, dalam hidup
saya, saya menemui banyak keajaiban. Bentuknya macam-macam. Ada kemudahan, kesehatan, kekayaan, kebaikan,
solusi dan sebagainya dari sebuah senyuman.
Sang senyum –
lengkungan yang menurut Pak Gede Prama bisa meluruskan banyak hal – adalah hal
yang luar biasa. Ia seperti oase di tengah gurun pasir. Ia seperti
setetes air jernih dari mata air yang bisa menghilangkan dahaga. Ia
seperti udara bagi yang tercekik. Ia seperti sumbangan uang bagi fakir
miskin yang dirawat di rumah sakit. Ia seperti mangga muda bagi ibu muda
yang sedang ngidam. Ia seperti pinjaman uang bagi yang sedang
membutuhkan. Ia juga seperti
semangkuk mie instan bagi pengungsi yang kelaparan.
Senyum pada
hakikatnya adalah kebutuhan manusia. Siapa yang senang tersenyum membuat
jiwa, perasaan, pikiran dan fisiknya terpenuhi salah satu kebutuhannya.
Bila manusia tidak senang tersenyum, ada luka di jiwa, rasa dan pikirnya.
Sang jiwa yang terluka membuat hidup dipenuhi kegelisahan. Sang rasa yang
terluka membuat hidup tidak tenang. Sang pikir yang terluka membuat hidup
penuh beban.
ATURAN
SENYUM TULUS
Senyum tulus ada aturannya? Ya, ada. Aturan ini saya dapat dari dua orang guru saya.
Pertama Pak Jamil Azzaini. Kedua, Pak Amir Tengku Ramly. Pertama
sekali, saya belajar dari Pak Jamil, bahwa senyum itu harus 227. Artinya
senyum baru terlihat tulus dengan menarik bibir ke kanan 2 cm, ke kiri 2 cm,
pertahankan minimal selama 7 detik. Bila kurang dari 7 detik, maka senyum
itu akan kehilangan ketulusannya.
Aturan ini lalu
disempurnakan oleh Pak Amir. Menurut Pak Amir, senyum itu harus
127. Angka satu artinya sang senyum harus lah berasal dan bertujuan untuk
menyatukan hati. Hati yang memberi
dan menerima senyum. Dengan begitu, senyum itu berperan sebagai pengikat
dan jembatan antara satu diri dengan diri-diri yang lain. Sedang angka 2 dan 7,
maknanya sama dengan aturannya Pak Jamil.
ITULAH SENYUM SAUDARA...
Ia sederhana, tapi
dahsyat luar biasa.
Ia kecil, tapi
bermakna raksasa.
Ia mudah, tapi sangat berharga.
Karenanya,....
Tersenyum lah saudara
Nikmati keajaiban-keajaiban dalam hidup anda.
Dan...
Bagikanlah keajaiban bagi hidup sesama kita.
MEMBANGKITKAN MOTIVASI UNTUK
MENCAPAI TUJUAN ANDA
Kata motivasi semakin sering digunakan akhir-akhir ini. Baik
itu di buku-buku populer, seminar-seminar atau lainnya, terutama dalam hal yang
menyangkut pengembangan diri. Apa sebenarnya motivasi itu, dari mana dan kenapa
perlu motivasi terutama dalam pengembangan diri? Bila anda mempunyai keinginan,
maka anda perlu motivasi untuk memanifestasi keinginan tersebut. Hanya dengan
afirmasi atau niat, tanpa motivasi, belum cukup untuk mewujudkannya.
“Saya bermotivasi tinggi untuk memperbaiki diri sendiri” sebuah contoh
kalimat yang digunakan untuk menaikkan motivasi pada diri kita sendiri,
untuk sesuatu yang kita inginkan.
Jadi apa sebenarnya motivasi itu?
Motivasi adalah daya pendorong dari keinginan kita agar terwujud. Motivasi
adalah sebuah energi pendorong yang berasal dari dalam kita sendiri.
Motivasi adalah daya pendorong dari keinginan kita agar terwujud. Energi
pendorong dari dalam agar apapun yang kita inginkan dapat terwujud. Motivasi
erat sekali hubungannya dengan keinginan dan ambisi, bila salah satunya tidak
ada, motivasi pun tidak akan timbul.
Banyak dari kita yang mempunyai keinginan dan ambisi besar, tapi kurang
mempunyai inisiatif dan kemauan untuk mengambil langkah untuk mencapainya. Ini
menunjukkan kurangnya enrgi pendorong dari dalam diri kita sendiri atau kurang
motivasi.
Motivasi akan menguatkan ambisi, meningkatkan inisiatif dan akan membantu dalam
mengarahkan energi kita untuk mencapai apa yang kita inginkan. Dengan motivasi
yang benar kita akan semakin mendekati keinginan kita.
Biasanya motivasi akan besar, bila orang tersebut mempunyai visi jelas dari apa
yang diinginkan. Ia mempunyai gambaran mental yang jelas dari kondisi yang
diinginkan dan mempunyai keinginan besar untuk mencapainya. Motivasilah yang
akan membuat dirinya melangkah maju dan mengambil langkah selanjutnya untuk
merealisasikan apa yang diinginkannya.
Lakukan apapun dalam pengembangan diri anda dengan motivasi, baik itu karir,
hubungan, spiritual, pekerjaan, menulis, memasak, membeli rumah, mendapatkan
pacar, mengajar anak atau apapun. Motivasi ini akan ada, bila ada visi yang
jelas dari apa yang anda akan lakukan, mengetahui apa yang akan anda lakukan
dan percaya akan kekuatan yang ada pada anda sendiri. Ia akan merupakan kunci
sukses dari apapun yang anda lakukan
Untuk
termotivasi, ketahui terlebih dahulu apa yang anda inginkan selanjutnya anda
harus dapat meningkatkan energi keinginan itu dan siap untuk melakukan apa saja
agar keinginan dapat tercapai.
Motivasi berkaitan erat dengan tercapainya sesuatu keinginan. Sering kita gagal
mencapai apa yang kita lakukan, misalnya berhenti minum kopi, merokok dan
lainnya karena motivasinya kurang.
Apakah hubungannya motivasi dengan emosi? Sangat erat hubungannya. Keduanya
diperlukan untuk proses tercapainya suatu keinginan. Disiplin adalah hal yang
perlu agar keinginan tercapai. Untuk tetap disiplin, motivasi yang tinggi akan
sangat membantu.
Dalam kehidupan kita, kita sering meniatkan untuk melakukan pengembangan atau
merubah kondisi yang kita miliki, tapi sering tidak dilakukan dan berhenti
hanya sebagai niat saja. Kenapa berhenti? Itu terjadi karena kurangnya
motivasi, antusiasme, keinginan, determinasi, kemauan dan disiplin.
Cobalah setelah membaca tulisan ini untuk benar-benar mengembangkan atau
merubah kondisi yang tidak sesuai yang ada dalam diri anda, anda pasti bisa
TIGA LANGKAH MENUJU BISNIS YANG SUKSES
Sebuah survey oleh lembaga penelitian internasional beberapa
waktu yang lalu mengungkapkan bahwa sebagian besar karyawan perusahaan tidak
“happy” dengan alasan mereka tidak puas dengan gajinya dan khawatir akan masa
depan mereka setelah pensiun. Kenapa?
Baik. Kita langsung ke topik utama saja yaitu soal uang, yang bagi kebanyakan
orang merupakan salah satu parameter ketentraman hidup. Ada tiga cara untuk
memperoleh uang banyak dalam waktu singkat. Pertama, menang undian berhadiah.
Kedua, dapat warisan dan yang ketiga menikahi orang kaya.
Meskipun ketiga cara itu singkat tapi kalau kita perhatikan ada satu faktor
utama yang membuat ketiga hal agak sulit direalisasikan. Faktor ini adalah
kontrol. Anda tidak punya kontrol kapan Anda dapat warisan atau menang undian.
Nikah dengan orang kaya pun saingannya pasti berat dan butuh keberuntungan
besar.
Harusnya ada cara efektif dan Anda punya kontrol disitu.
Betul – Anda perlu memulai bisnis. Cara ini lebih efektif bahkan dibandingkan
dengan menyimpan uang di bank dan menyerahkan uang Anda untuk dimain-mainkan
oleh fund manager.
Ada dua mentalitas dalam dunia kerja. Anda bekerja untuk orang lain atau Anda
mempekerjakan orang lain. Anda bekerja untuk bisnis orang lain atau Anda
memiliki bisnis sendiri.
Saya tidak bermaksud mengatakan bahwa bekerja untuk orang lain itu adalah
buruk. Banyak sekali alasan bagus untuk menjadi karyawan orang lain. Misalnya,
bekerja untuk suatu perusahaan membuat Anda belajar bagaimana suatu bisnis
berjalan sehingga Anda bisa membuka bisnis sendiri. Faktanya, saya pernah
menjadi karyawan di beberapa perusahaan selama kurang lebih 10 tahun.
Dengan kata lain, Anda bekerja untuk orang lain sambil belajar dan dibayar
untuk pendidikan Anda. Banyak orang-orang sukses yang berangkat dari bawah
dengan belajar bekerja dari orang lain. Pengalaman ini yang tidak bisa dibeli.
Bayangkan ketika Anda sekolah Anda harus membayar pendidikan. Dengan menjadi
pekerja, boss Anda membayar biaya belajar Anda. Deal yang jauh lebih bagus kan?
Nah, sekarang kita asumsikan bahwa Anda sudah membuat keputusan untuk memulai
sebuah bisnis. Anda sudah belajar dari pengalaman orang-orang lain di dunia
bisnis. Sekarang Anda punya cita-cita untuk menjadi……istilahnya: pengusaha atau
entrepreneur.
Definisi pengusaha adalah:
- Orang
yang menjalankan bisnis dengan sukses
- Dia
menggunakan bisnisnya untuk menghasilkan pendapatan pasif (passive income)
- Dia
berekspansi atau menjual bisnisnya
Menurut kamus, definisi “pengusaha” mengikutsertakan kata
“risiko”. Ini penting karena untuk menjalankan bisnis Anda harus
menginvestasikan uang dan waktu. Ada kemungkinan Anda tidak memperoleh apapun
dan bisnis Anda jatuh. Ini bagian dari permainan dan ada tiga hal yang harus
Anda sadari sebelum memulai sebuah bisnis.
Pertama, buat intensi. Ini penting karena kebanyakan dari kita hanya ingin
menikmati hasil akhir tanpa mau menjalani proses step-by-step. Intensi
diperlukan untuk memelihara semangat Anda, terutama ditahap-tahap awal yang
berat. Kesempatan Anda untuk menjadi sukses bisa naik 80% dengan kekuatan
intensi ini. Anda lebih yakin melangkah dan tidak bingung untuk memulai bisnis.
Kedua, menetapkan tujuan (goals). Alokasikan waktu untuk menuliskan apa saja
tujuan Anda berbisnis. Tulis diatas kertas dan letakkan di tempat-tempat yang
Anda bisa lihat. Misalnya kaca kamar mandi.
Tujuan diperlukan sehinga Anda konsisten dalam perjalanan bisnis Anda. Kenapa?
Karena jalan menuju sukses akan penuh dengan rintangan. Pengusaha sukses meraih
kesuksesannya dengan jatuh bangun melewati banyak hambatan di perjalanan. Anda
jatuh, Anda bangun lagi. Dua hal yang akan terjadi: Anda akhirnya sukses atau
Anda selesai. Kalaupun Anda selesai orang lain akan angkat topi dan menghargai
perjuangan Anda. Pengalaman Anda pun semakin kaya.
Ketiga, keberuntungan. Mereka yang sukses tidak bisa bilang mereka tidak
beruntung. Keberuntungan sangatlah penting. Tetapi keberuntungan tidak akan
datang kalau kita tidak mencoba. Anda harus mencoba sekali, dua kali, dan
seterusnya hingga pintu keberuntungan terbuka. Mereka yang sukses diberkahi
keberuntungan. Triknya adalah jangan berhenti mencoba sampai akhirnya
keberuntungan menghampiri Anda.
Dengan mencoba terus menerus Anda akhirnya menjadi mahir dan mengerti cara
paling efektif dalam berbisnis. Okay, banyak orang bilang, “9 dari 10 orang
dalam bisnis akan gagal”. Tidak perlu khawatir karena Anda masih punya
kemungkinan 10% untuk sukses. Bandingkan dengan kemungkinan menang undian
berhadiah. 10% adalah angka yang realistis dan terbuka untuk keberhasilan.
Sekarang bagaimana memulai langkah awal berbisnis. Bisnis adalah tindakan dan
tindakan adalah kepanjangan dari pemikiran. Pemikiran sendiri timbul setelah
ide turun. Jadi langkah pertama adalah mencari ide tentang bisnis apa yang
paling cocok untuk Anda.
Saya memiliki filosofi bahwa ide muncul dari ketenangan didalam. Coba observasi
diri Anda dan lihat apa yang Anda punya yang bisa Anda tawarkan ke dunia. Lihat
keahlian dan ketrampilan Anda. Kemudian perhatikan sekeliling dan amati
kegiatan-kegiatan yang mungkin cocok dengan apa yang Anda punya dan Anda yakin
Anda bisa mengerjakannya lebih baik.
Anda bisa memulai dari hal yang Anda suka atau apapun yang Anda biasa lakukan
tetapi kali ini buatlah dalam konteks bisnis untuk menghasilkan uang. Ide tidak
harus kompleks. Rumah makan Padang ada dimana-mana. Yang ditawarkan adalah
makanan cepat saji dari Tanah Minang. Sederhana saja kan? Gunakan kreatifitas
Anda untuk membuat itu lebih baik dan jangan terjebak ke mentalitas pekerja
yang mengharapkan penghasilan tetap dan aman.
Satu hal lagi adalah faktor waktu. Anda perlu kompromi dengan waktu dan
menyadari bahwa waktu adalah teman, bukan pesaing. Proses membutuhkan waktu dan
kesabaran. Semakin Anda berlatih Anda menjadi semakin ahli. Satu saat hari yang
Anda nanti-nantikan akan datang. Di hari itu Anda mengatakan bahwa Anda tidak
menyesal melakukan ini semua. Hari dimana Anda merasakan kesuksesan dari usaha
Anda sendiri.
BERUBAH UNTUK MENUJU KEBAIKAN
Pernah
lihat binatang koala?
Atau
paling tidak, tahu tentu yang namanya koala.
Si
koala ini adalah binatang khas dari Australia.
Dia tenar sekali disana karena bentuknya memang lucu dan mengemaskan. Coklat
gelap warnanya dan wajahnya lugu banget gitu.
Si
koala ini punya karakter pemalas. Menurut penelitian (& juga menurut sumber
salah seorang teman saya), si koala adalah salah satu binatang paling malas di
dunia ini.
Konon dia tidur 22 jam dalam sehari!
Huebat
ya… Padahal dalam satu hari hanya ada 24 jam, dimana dengan kata lain, ya hanya
2 jam tok si koala bangun dan beraktifitas.
Dia
hidup di batang sebuah pohon. Kalau mau makan pun dia malas bergerak dan hanya
mau bergeser sedikit untuk mengambil makanan yang sudah tersedia saja di
sekitar dia. Bergerak paling banyak dia lakukan hanya kalau sedang melakukan
hubungan seks.
Itulah
mungkin kenapa si koala kemudian mendapat titel sebagai binatang pemalas.
Ya
memang begitulah karakternya… Mana bisa berubah lagi?
Tetapi
bagaimana ceritanya kalau dengan karakter seorang manusia?
Apa
masih berubah?
Dalam
satu bulan belakangan ini saya banyak sekali mendapat kalimat yang sama dari
waktu ke waktu terus-menerus, “Ya memang begitu kok karakternya. Mana bisa
berubah lagi, Liz”
Dahi
saya kok jadi berkerut ya.
Apa
iya manusia itu bisa sama disejajarkan seperti seekor koala, yang nota bene
masuk ke dalam spesies binatang, dan tidak bisa berubah?
Dahi
saya tambah berkerut nih sekarang kayaknya…
Saya
yakin tidak ada yang tidak mungkin dilakukan oleh seorang manusia.
Yang dibutuhkan lagi-lagi hanya seonggok, segepok, segumpal keyakinan dan
kemauan. Dan saya yakin semua pasti sudah pernah mendengar kalimat tersebut
sebelumnya dalam beragam percakapan, dalam beragam artikel, dalam beragam hal.
Masalahnya
sekarang seberapa besar keyakinan dan kemauan kita untuk berubah??
Kalau keyakinan dan kemauan itu cukup besar, rasanya tidak ada yang tidak
mungkin.
Saya
tidak percaya dengan kalimat tadi, ‘Ya sudah karakter. Mana bisa berubah lagi’.
Menurut saya itu adalah sebuah alasan yang dangkal sekali.
Karakter
pemarah, karakter pemalas, karakter tukang ngaret, karakter defensif, karakter
pembohong, karakter pembual, karakter egois, karakter kompulsif, karakter
penakut, karakter depresif, karakter manipulatif dan beribu-ribu karakter
lainnya SEMUA BISA BERUBAH.
Saya
berani mempertaruhkan semua milik saya untuk kalimat saya tersebut : semua
karakter BISA BERUBAH.
Pertanyaannya ‘hanya’lah, mau tidak si manusia itu berubah?
Kalau sudah mau berubah, pertanyaan selanjutnya (& yang paling penting) mau
tidak dia berjuang untuk berubah????
Perubahan
bukan hal yang mudah dan dapat dicapai dalam waktu satu malam.
Saya pun tidak pernah bilang itu akan menjadi hal yang mudah serta cepat
dicapai seperti orang makan cabai lalu langsung pedas.
Perubahan
itu mungkin perlu dilakukan dengan usaha yang maha gigih sedikit demi sedikit,
selangkah demi selangkah, setakar demi setakar.
(Saya
menyadari hal tersebut dari pengalaman pribadi).
Kebayang
sudah berapa puluh tahun mungkin si karakter telah mengendap dan mengalir
lancar dalam diri.
Kebayang pula sudah berapa puluh tahun kita telah terbiasa menjalankan karakter
tersebut.
Seperti
kalau misalnya si koala yang juga sudah turun temurun dari nenek moyang
begitulah adanya. Hal yang mustahil rasanya untuk merubah si koala.
Tetapi
sekali lagi, apa iya kita sama sejajar dengan si koala?
Bagaimana kabarnya dengan atribut ‘kemanusiaan’ yang melekat pada manusia
seperti otak, kepintaran, intensi dan kemauan bebas?
Apa tidak ada gunanya semua untuk menghasilkan keadaan yang lebih baik?
Banyak
orang mengatakan ingin berubah dan akan berubah.
Tetapi tidak banyak orang yang benar-benar berjuang mewujudkan perubahan itu.
Setiap
orang juga tentunya pernah kena teguran, tamparan dan bahkan cacian.
Tetapi tidak banyak orang yang bisa belajar dari teguran, tamparan dan cacian
tersebut serta menjadikannya sebagai wake up call.
Mungkin
dulu pernah ada penelitian atau percobaan yang ingin membuat si koala lebih
aktif, lebih gesit dan lebih banyak bergerak (he3x… mungkin lho ya. Siapa tahu
memang pernah ada penelitian atau percobaan itu).
Namun
tampaknya tidak sukses tuh karena si koala tetap lah si koala.
Lalu
bagaimana dengan kita?
Apakah
kita tetaplah kita yang sama dablek-nya dengan si koala???
Atau
kita masih bisa menggunakan atribut ‘kemanusiaan’ kita untuk berjuang dan
berubah menghasilkan keadaan yang lebih baik?
Saya
yakin kita bisa.
TIGA TIPS UNTUK MENJADI PRODUKTIF
Pernahkah Anda merasa pada saat bekerja jarum jam sudah
menunjukkan pukul 11 menjelang makan siang padahal Anda belum sempat
menyelesaikan satu pekerjaan pun. Sibuk tapi rasanya pekerjaan tidak produktif?
Satu hal yang harus disadari bahwa kesibukan tidak sama dengan menjadi
produktif. Anda bisa saja menghabiskan sekian jam tanpa menghasilkan apa-apa.
Sounds familiar? Ada beberapa prinsip yang sebaiknya Anda pertimbangkan dalam
manajemen waktu sehingga Anda bisa bekerja efektif:
1.
MENYUSUN RENCANA
Ada ungkapan yang mengatakan ”If you fail to plan, you plan to fail”. Apabila
Anda menjalani hari Anda tanpa ada gambaran apa yang harus dikerjakan dan
bagaimana cara mengerjakannya, Anda akan menghabiskan sebagian besar waktu Anda
bertanya ”Apa yang harus saya kerjakan sekarang ya?”. Rencana memberikan peta
apa yang ada dihadapan Anda hari itu. Alokasikan sedikit waktu untuk menyusun
rencana sehingga Anda bisa mengelompokkan tugas-tugas yang sesuai dan
memberikan prioritas serta waktu pengerjaannya.
Susunlah rencana di pagi hari atau hari sebelumnya. Anda bisa mulai dari
catatan kecil saja atau bahkan menyusunnya di kepala untuk sekedar memberikan
sinyal kepada otak mengenai apa yang harus Anda selesaikan hari itu.
Gunakan strategi yang cerdas dalam menyusun rencana. Kapan biasanya Anda merasa
energi Anda tinggi, baik mental maupun fisik? Buat saya biasanya waktu antara
jam 10:00 sampai 12:00 adalah saat dimana saya sedang ”on fire”. Disaat
itu saya manfaatkan untuk memulai atau menyelesaikan tugas-tugas dengan
prioritas tinggi. Waktu yang tersisa biasanya saya gunakan untuk menyelesaikan
pekerjaan-pekerjaan dengan prioritas lebih rendah.
Rencana tidak bersifat kaku dan selalu terbuka untuk adjustment
kapanpun. Jangan lupa untuk menyisipkan waktu untuk istirahat. Pada prinsipnya,
Anda melakukan manajemen diri untuk Anda sendiri. Belajar mengelola waktu
adalah latihan yang bagus untuk disiplin diri.
2. FOKUS
Seringkali dalam bekerja kita membiarkan diri kita larut dalam beberapa
pekerjaan sekaligus, istilahnya multi-tasking. Mungkin Anda mencoba
menyenangkan boss Anda dengan mengiyakan semua permintaannya, tapi tanpa Anda
sadari sebenarnya Anda justru membebani diri Anda dengan stress dan belum tentu
juga apa yang Anda kerjaan akan berkualitas bagus.
Mengerjakan dua hal pada saat bersamaan bukan saja membagi perhatian Anda
tetapi juga membuat Anda kurang fokus yang akibatnya butuh waktu lebih lama
untuk menyelesaikan pekerjaan itu. Fokus dalam bekerja membuat kita lebih
produktif dan mengurangi beban stress. Buat skala prioritas apabila Anda harus
menyelesaikan beberapa pekerjaan dalam kurun waktu yang bersamaan.
3.
HINDARI INTERUPSI
Dua hal dalam dunia kerja sekarang ini yang menjadi sering menjadi sumber
interupsi adalah: telepon dan email. Tentu saja interupsi ini tidak bisa
dihindari tetapi gunakan keahlian Anda dalam manajemen diri untuk menanganinya:
- Jawab
telepon dari orang-orang yang berkepentingan saja pada saat Anda sedang
fokus bekerja. Apabila Anda harus terpaksa menjawab, usahakan waktunya
seminimal mungkin. Anda bisa menelepon balik ketika Anda sudah agak bebas.
- Cek
email disaat-saat tertentu saja. Okay, ini tentunya sangat berat. Anda
bisa coba. Apabila tidak mungkin, usahakan untuk tidak menjawab semua
email tiap kali itu datang. Jawablah email yang berkaitan dengan pekerjaan
Anda saat itu dan hindari multi-tasking.
Manajemen diri erat kaitannya dengan bagaimana Anda mengatur
waktu Anda sehari-hari. Jangan biarkan faktor-faktor eksternal mengganggu
produktifitas Anda. Apabila Anda produktif bukan hanya Anda sendiri yang senang
tapi juga boss Anda. Hidup Anda lebih mudah dan stress pun berkurang.
3 KUNCI RAHASIA MENUJU SUKSES
3000 tahun lalu, kaum
terapung dari negeri Cina kuno tinggal di atas rumah-rumah di atas air.
Mereka makan malam di udara terbuka.
Setiap keluarga tinggal di atas panggung di sebuah teluk. Ketika seorang
anak lelaki sudah tumbuh dewasa, dia akan berdiri di tepi panggungnya dan
memanggil. Gadis yang dicintainya akan memanggilnya kembali. Lalu
pemuda itu akan membangun sebuah jembatan dari panggungnya menuju panggung si
gadis.
Jika keluarga si pemuda menyukai si gadis, mereka akan membantu membangun
jembatan itu. Kedua rumah mereka akan digabungkan dan kedua keluarga akan
menjadi satu.
Pada suatu hari, seorang pemuda terapung mendengar bisikan dari atas
cakrawala. Bisikan itu datang dari seorang gadis yang tinggal nun jauh di
sana. Mereka saling memanggil dalam kurun waktu yang lama. Mereka
memutuskan untuk menikah.
Keluarga si pemuda bilang tidak. Gadis itu berasal dari kalangan yang
berbeda dan terlalu jauh. Tapi si pemuda bersikeras. Ia mulai
membangun jembatan menuju cakrawala. Ia menggali dalam ke dasar laut
untuk membangun fondasi yang kuat.
Keluarganya tidak membantu. Kata mereka, tradisi menikahi tetangga
memberikan kekuatan pada komunitas mereka.
Mereka menamakan jembatan si pemuda “Jembatan Bisikan“. Mereka
menyuruhnya berhenti membangunnya. Namun si Pemuda tidak peduli. Ia
membangun jembatan itu selama delapan tahun.
Ketika jembatan selesai, ia bertemu dengan gadis yang berbisik dari
cakrawala. Mereka pun menikah di atas jembatan istimewa itu.
Tahun berikutnya, badai besar datang menghantam. Badai itu memusnahkan
rumah panggung kaum terapung.
Namun jembatan bisikan itu tetap tegar !
Dan begitulah pula dengan kita. Benda yang membutuhkan waktu lama untuk
membangunnya akan membutuhkan waktu lama pula untuk memusnahkannya.
Melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan itu memang sulit. Tapi
setelah ia tuntas, maka tidak bisa lagi dibuyarkan. Untuk memastikan agar
tradisi lama tetap bisa mempertahankan kekuatannya, maka ubahlah.
(Mutiara Kebijakan Timur, oleh C.F. Wong)
KUNCI-KUNCI
SUKSES
Bagi saya, cerita di atas sangat mengesankan. Maknanya sangat
dalam. Dalam cerita itu, andapun dapat menangkap makna-makna yang luar
biasa.
Bagi anda yang menginginkan kesuksesan bisnis, maka cerita jembatan cina kuno
itu, harusnya memberi anda inspirasi dan semangat. Dalam cerita itu,
terkandung kunci-kunci sukses yang abadi.
Kunci-kunci itu tak terbantahkan. Ia telah berulang kali digunakan oleh
semua (semua!) orang sukses. Tak peduli orang-orang sukses tersebut
tadinya miskin, cacat, didiskriminasi, bodoh, mau bunuh diri, atau bagaimana
pun.
Kunci-kunci itu telah menolong mereka. Kunci-kunci yang sama akan terus
menolong siapa saja yang benar-benar ingin sukses.
Apa saja kunci-kunci sukses dalam cerita itu? Saya menemukan ada tiga
yang utama:
1. Tujuan yang jelas.
2. Berani merubah tradisi
3. Kesabaran tiada akhir.
1. Tujuan yang jelas.
Tujuan sang pemuda jelas. Ia harus menghubungkan rumahnya dengan rumah
gadis idamannya dengan sebuah jembatan.
Sang pemuda tahu, jembatan itu panjang. Maka ia membangun jembatan yang
sangat kuat. Karenanya, jembatan itu harus dibangun dengan fondasi yang
sangat dalam ke dasar laut. Perhitungan tepat. Jembatan itu tahan
dihantam badai.
Tujuan jelas sangat penting dalam bisnis. Inilah awal semua cerita
bisnis. Apakah tujuan anda berbisnis? Apakah uang dan kekayaan
melimpah? Atau Kedudukan terhormat? Popularitas? Atau
pembuktian diri? Atau apa?
Saya menawarkan, buatlah tujuan bisnis anda adalah : Memberi manfaat besar bagi
sesama dengan menggunakan kekayaan berlimpah. Jadi, berbisnis itu memang
untuk kaya. Punya uang dan kekayaan melimpah. Tapi uang dan
kekayaan itu hanya alat. Alat untuk memberi manfaat untuk sesame.
Jadi, buat penghasilan anda Rp. 5 milyar per bulan. Maka anda dapat
membangun rumah sakit gratis, sekolah gratis, beasiswa, investasi bisnis kecil,
dan sebagainya. Pokoke tujuan anda adalah memberi manfaat bagi
sesama. Dengan begitu hidup anda akan tenang dan bahagia.
Otak anda akan bekerja sesuai tujuan anda. Bila tujuan anda Rp. 100
juta, maka otak anda akan bekerja di tingkat Rp. 100 juta itu. Coba
tetapkan tujuan Rp. 1 juta, maka otak anda akan bekerja sepersepuluhnya.
Karenanya, tetapkan tujuan bisnis tinggi. Dengan itu, otak dan tindakan
anda akan mengikuti.
Setelah menetapkan tujuan, berhati-hatilah pada pada Pencuri Mimpi.
Pencuri Mimpi adalah orang-orang yang berusaha mencuri tujuan anda.
Mereka menghalangi anda. Mereka melemahkan semangat anda. Mereka
mengatakan masalah dan resiko yang akan anda hadapi. Mereka juga memberi
gambaran kegagalan anda.
Bila anda menuruti kata mereka, saya pastikan anda akan berhenti. Sang
pemuda Cina akan berhenti membangun jembatan ketika ia mendengar kata-kata
keluarganya untuk berhenti dan hanya mencari istri dari tetangganya saja.
Keluarga sang pemuda telah berusaha menjadi pencuri mimpi. Untung sang
pemuda tak mendengarkannya.
Pernahkan anda ingin kenalan dengan gadis/pria yang menarik bagi anda? Begitu
anda mau bergerak, anda mendengar suara-suara negatif di benak anda. Anda
ikuti suara negatif itu. Anda pasti berhenti bergerak.
Anda paling-paling cuma memandangnya dari kejauhan. Anda bayangkan
betapa enaknya bisa kenalan. Tapi anda masih tidak bergerak. Tapi
begitu anda berpikir : “Saya akan mengenalnya. Apapun yang terjadi.
Malu, malu dah.“ Jreng anda pun bertindak.
2. Berani Merubah Tradisi
Sang pemuda Cina hidup dalam suatu tradisi. Menikah dengan
tetangga. Tapi ia tidak mau menerima tradisi itu. Ia
merubahnya. Ia menginginkan sesuatu yang tidak biasa.
Karena itu, ia jadi orang luar biasa. Meski untuk itu, ia harus membayar
harganya. Tidak didukung keluarga dalam kerja besarnya.
Dalam hidup banyak tradisi. Misalnya sekolah tinggi, dapat kerja
bagus. Banyak orang yang ingin bisnis tapi tidak berani merubah tradisi
itu. Akhirnya keingingan itu terpendam dan hilang. Mereka menyerah
pada tradisi. Mereka memilih jadi orang biasa-biasa saja.
Pilihannya ada pada anda. Apakah anda benar-benar mau mencapai tujuan
anda di atas. Bila benar-benar mau, maka anda harus membayar harganya.
Harga tujuan mengikuti tujuannya. Bila tujuan anda rendah, maka harganya
juga rendah. Bila tujuan anda tinggi, maka harganya juga tinggi.
Bila anda ingin pendapatan Rp.100 juta per bulan, anda tidak mungkin
mendapatkannya dengan menjadi karyawan. Anda harus berbisnis. Meski
dengan begitu anda harus berjuang merubah banyak tradisi. Terutama
tradisi dalam pikiran anda sendiri.
Dalam diri setiap manusia, ada hambatan mental. Apakah bentuknya
keraguan, ketakutan, kurang percaya diri, dan sebagainya. Ketika hambatan
mental ini muncul, maka anda pasti jadi orang yang kendur semangat dan takut
menghadapi resiko. Anda cenderung mundur ke belakang.
Untuk mengatasi masalah ini, anda harus fokus pada tujuan anda. cara
praktis, anda teriakkan tujuan anda berulang kali. Sang pemuda Cina pun
begitu. Keraguan dan ketakutan menghampirinya. Tapi ia fokus pada
tujuannya. Keinginannya menikah dengan gadis pujaan, membakar lagi
semangatnya.
Cara kedua, ingatlah bila anda menyerah anda harus memulai berjuang dari
awal. Itu kondisi yang lebih buruk daripada meneruskan perjuangan.
Cara ketiga, ingatlah bahwa semua hal buruk itu pasti berlalu. Betapa susahnya
pun anda sekarang, semua kesusahan itu akan berlalu. Anda akan mengenang
kesusahan itu sebagai hal yang indah.
Cara keempat, berkumpullah dengan orang-orang yang sudah sukses mengatasi
hambatan mental dalam dirinya. Bergaul dengan orang yang pantang menyerah
akan berpengaruh pada diri anda.
Cara kelima, bacalah kisah-kisah hidup orang-orang sukses. Pelajari apa
sih rahasia mereka.
Cara keenam, lihat sekeliling anda. Cari orang-orang gagal.
Perhatikan hidup mereka yang menderita. Ingatlah bila anda tidak mau
menderita seperti mereka, anda harus berbuat yang berbeda dengan mereka.
3. Kesabaran Tiada Akhir.
Sang Pemuda membangun jembatannya selama 8 tahun. Itu berarti ia bekerja
keras selama itu. Ia juga harus mengatasi keluarganya yang merintangi.
Dan yang terpenting, ia harus mengatasi keraguan dalam dirinya sendiri.
Sang pemuda Cina sukses. Kesuksesan yang ia raih karena ia BERSABAR TIADA
AKHIR.
Ia sabar bekerja. Ia sabar menahan rintangan orang tua. Ia sabar
mengatasi masalah-masalah teknis pembangunan jembatan. Ia sabar menanti
kekasihnya. Sang kekasih pun sabar menantinya. Apa yang terjadi
bila sang pemuda tidak sabar? Ia akan mengubur tujuannya!!! Ia akan
mencari gadis tetangga saja. Dengan begitu, ia hanya perlu
membangun jembatan pendek. Itupun dibantu keluarganya.
Itulah yang terjadi dengan para pebisnis yang tidak sabar. Berbagai
masalah yang ia hadapi membuatnya menyerah berusaha. Akhirnya ia kubur
mimpinya.
Banyak orang yang telah mulai bisnis, lalu berhenti ketika masalah
timbul. Ketika bisnisnya turun, keluarga tidak mendukung, bisnis banyak
pesaing, konsumen mengeluh, suplayer curang, dan sebagainya mereka
berhenti. Bukannya berpikir dan bertindak untuk mengatasinya. Duh,…
Saya punya seorang teman yang tidak sabaran. Bisnisnya terus
berganti. Suatu kali ia buka konveksi. Eh, tiga bulan berikutnya,
ia ganti bisnis jadi agen asuransi. Belum dua bulan, ia ganti lagi jadi
bisnis aquarium. Tidak lama berselang, ia beralih ke bisnis
multimedia.
Saya katakana padanya: “Bila anda tidak sabar dalam satu bidang bisnis, anda
tidak akan sukses. Sabar dan atasi masalah”. Semoga saja ia melakukannya.
Bersabar memang berat. Tapi tidak bersabar, jauh lebih berat.
Ketika anda berhenti berusaha mencapai tujuan anda, anda harus memulai lagi
dari awal. Selain itu, makin sering anda berhenti berusaha mencapai
tujuan, maka lama-lama tujuan anda akan turun.
Misalnya tujuan awal anda adalah Rp. 100 juta per bulan. Bisnis anda
adalah voucher pulsa. Anda sudah berusaha tapi belum berhasil. Anda
pun memutuskan berhenti. Nah, ketika anda akan berbisnis lagi, anda pasti
menurunkan tujuan anda. “Sudah terbukti Rp. 100 juta tidak bisa
dicapai. Karena itu tujuan saya sekarang adalah Rp. 50 juta.“
Duh,… satu kegagalan membuat tujuan turun 50%. Apalagi bila harus gagal
seperti Thomas Alva Edison. Ia gagal 10.000 kali. Untungnya, Edison
bersabar. Tujuannya tidak berubah. Ia harus menemukan logam yang tepat
untuk bola lampunya.
Bersabar yang benar harus cerdas. Apa artinya? Bila satu cara untuk
mencapai tujuan gagal, maka bersabarlah untuk melakuan cara lain yang
berbeda. Bila anda masih berpikir dengan cara yang sama, maka pasti
tindakannya juga sama. Bila tindakan anda sama, maka pasti hasilnya juga
sama. Itulah sebabnya bersabar harus cerdas. Artinya terus berpikir
cara-cara lain yang berbeda untuk mendapat hasil yang berbeda.
Disinilah letak penting kreatifitas dalam bersabar. Bila anda bersabar
tapi tidak kreatif, maka anda akan seperti keledai yang jatuh berulang kali di
lubang yang sama.
Anda akan gagal berulang kali, tapi anda tidak belajar dari kegagalan
itu. Kegagalan anda jadi tidak ada artinya. Anda jadi benar-benar
gagal. Orang sabar, harus cerdas. Jadilah kreatif.
Orang sabar dan kreatif akan mendapat hasil yang berbeda dari orang biasa.
Bisnisnya akan berkembang lebih baik. Sabar membuat mereka tenang
menghadapi masalah. Kreatif membuat mereka bisa terus menemukan solusi
berbagai masalah yang terjadi.
MENGUBAH UTANG MENJADI KEKAYAAN
Pak Hasan, kolega saya di Institut Kemandirian. Suatu
ketika ia menyampaikan ceramah singkat setelah shalat zuhur. Ceramahnya
tentang seorang pengusaha di Bandung. Suatu ketika, sang pengusaha
ditimpa bencana. Ia pun down dan frustasi. Bisnisnya hampir-hampir
hancur. Sang pengusaha lalu melakukan perjalanan dari mesjid ke
mesjid. Dari perjalanan inilah, ia memperoleh pola pikir
baru. Ia benar-benar tercerahkan.
Pencerahan yang ia alami adalah tentang shalat. Untuknya dulu, shalat
adalah aktivitas jeda di tengah kesibukan bekerja. Sekarang berubah
menjadi: ”Kerja adalah aktivitas selingan untuk menunggu shalat”.
Perubahan yang dilakukan sang pengusaha ini ternyata berhasil membuat bisnisnya
meningkat lagi. Ia bahkan merubah sistem bisnisnya sesuai prinsip baru
tersebut. Bisnisnya bisa kembali maju seperti semula.
Itulah isi ringkas dari ceramah Pak Hasan. Cerita tentang sang pengusaha
itu menyentak hati saya. Saya dan semua jamaah shalat zuhur langsung
berniat dan bertekad untuk juga membuat perubahan yang sama.
Nah saudara, itulah hebatnya pikiran. Ia menjadi awal dari tindakan yang
bisa membuat perubahan menuju pada kesuksesan. Karenanya, gunakanlah
pikiran anda untuk mendukung anda, bukan untuk mensabotase kesuksesan diri anda
sendiri.
Dalam kaitannya dengan topik: ”Kaya dari berutang”, maka diperlukan beberapa
pola pikir yang yang mendasarinya. Dengan pola pikir ini, maka kondisi
kaya dari utang menjadi mungkin.
Penolakan pada pola pikir ini akan menjauhkan anda menggunakan utang sebagai
alat menuju kaya. Anda akan menghindari utang.
Langkah-langkah yang diterangkan berikutnya mungkin menjadi tak berarti.
Itulah sebabnya, kenapa bagian ini menjadi bagian mendasar yang sangat penting.
Bagian kaya sejati memberikan gambaran pada anda tentang tujuan yang ingin
diraih. Dari sana lah semuanya berasal. Setelah tujuan jelas, maka
anda harus mempersiapkan diri. Inilah fungsinya bagian menjadi
achiever. Dengan menjadi achiever berarti anda telah siap untuk melangkah
menuju tujuan kaya sejati. Nah, sekarang saatnya anda memilih alat.
Apakah anda mau gunakan mobil, motor, sepeda, kereta, pesawat terbang, kapal
laut, atau hanya jalan kaki?
Naik pesawat terbang bisa lebih cepat menghantar anda ke tujuan. Tapi
bila anda belum terbiasa menggunakan pesawat terbang, tentu tidak mudah
juga. Apalagi bila di benak anda tersimpan file-file buruk tentang
pesawat terbang. Misalnya tiketnya mahal, bahaya karena pesawat terbang
bisa jatuh, ada tetangga yang meninggal karena kecelakan pesawat terbang, dan
sebagainya.
Nah, untuk memutuskan menggunakan pesawat terbang, anda tentu saja harus
mengganti file-file buruk di benak anda itu. Ganti lah file buruk itu
dengan file baik. Misalnya, menggunakan pesawat terbang itu lebih nyaman,
cepat, relatif aman dibanding yang alat transportasi lain, lebih bergengsi,
terjamin asuransi, dan sebagainya.
Sama juga dengan utang. Untuk menggunakan utang sebagai alat meraih
kualitas kaya sejati, maka anda harus mengganti file buruk di benak anda
tentang untang dengan file baik. Dengannya, anda akan semangat
melakukannya. Berbagai rintangan, hambatan dan masalah yang kemudian
terjadi akan anda hadapi dengan lapang dada, kreatif dan fokus.
Lalu, apa saja file-file baik yang harus mengganti file-file buruk di benak
anda. Bila menyangkut utang, maka ada lima file baik yang anda butuhkan
bila anda ingin menggunakan utang. Berikut kelima file baik tersebut.
1. Utang itu baik-baik saja.
Berutang adalah hal yang baik-baik saja. Utang itu tidak
buruk. Ia tergantung kepada orangnya. Utang bisa buruk di tangan
orang yang lemah dan salah. Tapi utang bisa baik dan memperbaiki di
tangan orang yang kuat dan benar. Itulah sebabnya, bila anda mau kaya
dari utang, anda harus mempunyai kualitas achiever. Para achiever adalah
orang-orang yang kuat dan teguh memegang kebenaran.
Suatu ketika, saya baca buku Pak Quraish Shihab. Judulnya Lentera
Hati. Salah satu bab dalam buku itu menerangkan adanya kesamaan antara
agama (dalam bahasa Arab istilahnya : Din) dengan utang (dalam bahasa Arab
istilahnya: dain).
Akar kata agama dan utang ternyata sama. Pak Quraish menyimpulkan bahwa
bila anda beragama dengan benar, maka hal itu sama saja seperti anda membayar
utang pada Allah SWT. Apakah anda merasa berutang pada Allah karena telah
memberikan banyak nikmat untuk anda?
Terus terang saja, uraian Pak Quraish mengagetkan saya. Hal itu adalah
pencerahan baru untuk saya. Salah satu motivasi saya menulis buku ini
adalah uraian tersebut. Selama ini di benak saya pun tersimpan file:
”Utang itu buruk”. Dengan begitu saya berusaha sekuat tenaga
menghindarinya. Sekarang, file itu telah berganti menjadi: ”Utang itu
baik-baik saja”.
Dengan yakin bahwa utang adalah hal yang baik-baik saja, maka anda sedang
membuka pintu peluang menggunakan utang dengan sebuah rencana yang baik.
Iya, kan? Mungkinkah anda membuat rencana yang baik akan sesuatu yang
menurut anda buruk? Bagi anda yang masih manusia normal, nggak mungkin,
kan?
Misalnya korupsi. Korupsi adalah sesuatu yang buruk. Apakah ada
orang yang merencanakan korupsi dengan sangat baik sehingga tidak pernah
terungkap? Banyak. Siapa mereka? Tentu saja mereka
orang-orang yang jahat. Hanya orang jahat yang merencanakan keburukan
dengan sangat baik dan rapi. Pernahkah anda korupsi? Bila pernah,
bertaubatlah segera.
2. Utang adalah alat yang hebat.
Pernahkah anda mendengar istilah BODOL? Istilah ini kepanjangannya
adalah Berani Optimis Duit Orang Lain. Istilah BODOL sering dilekatkan
pada orang yang mau wirausaha tetapi nggak punya modal. Modal mereka
adalah keberanian dan optimismenya saja.
Banyak orang yang sukses dengan prinsip BODOL ini. Tentu, pada prakteknya
bukan hanya berani dan optimis saja modalnya, tapi juga didukung hal-hal lain,
seperti kompetensi, komunikasi yang bagus, relasi yang banyak dan sebagainya.
Prinsip BODOL membuktikan bahwa utang adalah salah satu alat yang hebat.
Nah, di dunia ini banyak alat hebat yang bisa membantu anda meraih
sukses. Kita mengenal bola lampu yang ditemukan oleh Thomas Alfa
Edison. Setelah melalui 10.000 kali kegagalan, Pak Edison berhasil
’menerangi’ dunia ini. Bola lampu membuat revolusi di dunia. Ia
alat yang hebat.
Bola lampu adalah salah satu contoh. Contoh lain ada mesin cetak, motor,
mobil, telepon, pesawat terbang, kapal laut, mikroskop, energi atom, lensa,
komputer, internet dan sebagainya. Semua alat-alat ini membuat hidup
manusia lebih mudah dan lebih nyaman.
Tapi itu semua hanya alat. Manusia di belakang alat itu lah yang
menentukan apakah alat hebat itu bisa membangun atau menghancurkan.
Pesawat terbang contohnya. Dengan pesawat terbang, anda bisa berpindah
tempat di bumi ini dengan cepat, dibanding alat-alat lain. Ketika pesawat
terbang digunakan untuk transportasi massal, maka ia bermanfaat besar.
Tapi ketika pesawat terbang digunakan untuk mesin perang, maka kehancuran yang
terjadi. Pada perang dunia pertama dan kedua, pesawat terbang berperan
sangat besar untuk menghancurkan lawan. Bom atom yang diledakkan Amerika
di Nagasaki dan Hiroshima Jepang pada 1945, diangkut menggunakan pesawat
terbang. Akibat bom atom itu, terjadi perusakan luar biasa di Jepang.
Sama juga dengan internet misalnya. Dengan alat ini, anda bisa
berkomunikasi dengan lebih murah, cepat dan mudah. Tapi, internet juga
bisa sangat merusak ketika banyak virus ’dilepas’ ke jaringan. Banyak
komputer yang rusak, data hilang, dan sebagainya. Atau ketika internet
itu dipenuhi situs-situs porno. Wah, dia benar-benar buruk dan merusak.
Demikian pula halnya dengan utang. Utang adalah akses keuangan yang
cepat. Dibandingkan menabung, maka utang bisa menyediakan uang dengan
lebih cepat. Kecepatan memperoleh uang ini adalah keunggulan utang.
Misalnya anda seorang karyawan yang ingin berbisnis kecil-kecilan.
Modalnya Rp. 5 juta. Anda sebenarnya bisa menabung dari gaji anda sebesar
Rp. 500 ribu per bulan. Nah, dengan menabung berarti anda harus menunggu
sampai 10 bulan dulu agar uang Rp. 5 juta itu ada di tangan anda.
Bagaimana dengan utang? Dibutuhkan berapa lama untuk mendapatkan Rp. 5
juta? Mungkin tidak sampai satu bulan. Anda bisa menghubungi
lembaga keuangan mikro untuk mendapatkan modal tersebut. Setiap bulan
anda bayar utang itu dengan mencicil. Nah, karena uang Rp. 5 juta
itu digunakan untuk bisnis, maka anda bisa mencicil utang itu bukan dari gaji
anda, tapi dari hasil bisnis anda.
Anda mungkin bertanya: ”Oke lah utang itu lebih cepat, tapi resikonya kan juga
lebih besar?” Yap, anda relatif benar. Mengapa relatif benar?
Karena utang itu akan menimbulkan resiko besar, bila anda tidak siap.
Tapi, bila anda siap, resiko itu jadi mengecil.
Berbisnis dengan modal dari utang akan beresiko besar bila anda belum tahu
apa-apa tentang bisnis itu. Atau anda percayakan saja bisnis itu ke orang
lain yang juga belum berpengalaman. Atau anda berbisnis di bidang yang
sudah ditinggalkan orang lain. Atau lagi, anda berbisnis di bidang yang
melawan pesaing yang sudah besar.
Tapi, resiko bisnis itu menjadi mengecil bila anda sudah berpengalaman di
bisnis itu atau bekerja sama dengan orang yang sudah berpengalaman. Modal
bisnisnya bukan semua dari anda, tapi ada juga dari orang lain. Atau anda
membeli waralaba bisnis yang sudah terbukti kehandalan sistemnya. Nah,
banyak kan cara untuk mengecilkan resiko bisnis. Bila demikian yang anda
lakukan, maka anda berutang pun untuk dapat modal bisnis, kemungkinan anda
untuk sukses menjadi lebih besar.
3. Utang adalah salah satu sumber kekayaan.
Siapa orang paling kaya yang anda tahu di Indonesia ini? Darimana
beliau (orang kaya tersebut) memperoleh kekayaannya? Kerja keras?
Pasti. Orangnya jujur terpercaya? Pasti. Beliau sangat
kompeten? Pasti juga.
Hal-hal yang disebutkan di atas adalah fondasi bagi siapapun untuk meraih
kekayaan. Tapi, apakah semua orang kaya itu benar-benar kaya? Belum
tentu. Ada banyak orang kaya yang tidak benar-benar kaya.
Kekayaannya bisa saja banyak, tapi cenderung tetap. Pertambahannya kecil.
Nah saudara, anda boleh percaya boleh tidak. Orang-orang yang benar-benar
kaya adalah orang-orang yang mempunyai fondasi kekayaan tersebut, dan mereka
menggunakan utang sebagai salah satu sumber kekayaannya. Orang kaya yang
tidak menggunakan utang, maka kekayaannya sangat mungkin terbatas. Tapi
orang kaya yang juga menggunakan utang, maka kekayaannya bisa bertambah dengan
cepat.
Kenapa?
Karena ketika anda hanya mengandalkan kemampuan uang anda sendiri, maka anda
akan terbentur oleh keterbatasan uang anda. Tapi, ketika anda menggunakan
utang, maka batas jumlah uang anda itu menjadi tidak ada. Bila anda
berbisnis, maka modal anda bisa dikatakan tidak berbatas bila menggunakan
utang. Hasilnya? Ya,... juga tidak berbatas.
Inilah kunci orang-orang yang benar-benar kaya. Mereka gunakan utang
sebagai alat meraih kekayaan. Mereka atasi ketakutan akan utang itu
dengan perhitungan yang akurat dan kemampuan yang terasah. Mereka berani
mencobanya. Pada kenyataannya, mereka juga gagal koq menggunakan alat
ini. Tapi kegagalan itu lah yang justru menajamkan perhitungan mereka dan
membesarkan keberanian mereka. Keseimbangan antara kebesaran keberanian
dan ketajaman perhitungan akan utang ini lah yang membuka pintu kekayaan luar
biasa.
Apakah anda sudah siap untuk jadi orang yang benar-benar kaya? Gunakan
uang anda untuk itu. Dan gunakan juga utang!
4. Utang, dekatilah...
Saudara, anda sudah tahu sekarang tiga file baik tentang utang.
Utang itu baik-baik saja, alat yang hebat dan sumber kekayaan. Karena
itu, dekati lah utang saudara.
Anda, saya yakin, senang berdekatan dengan hal-hal atau orang-orang yang baik
dan hebat, kan? Nah, tiga file baik sebelumnya telah membuktikan bahwa utang
memenuhi kriteria baik dan hebat ini, kan? Karena itu, mulailah
dekati utang.
Pada prakteknya, mulailah tidak alergi dengan lembaga-lembaga keuangan seperti
bank. Bahkan, bukan hanya tidak alergi, tapi anda mulai senang dengan
fungsi bank yang lain, yaitu memberi utang. Inilah sebenarnya fungsi bank
yang lebih hebat dari memberikan keamanan pada uang anda yang anda simpan
disana. Bank adalah sumber uang. Utang adalah jalannya.
Pada bab-bab berikutnya, anda akan dipandu untuk menggunakan kekuatan bank
dalam memberikan utang ini untuk kesuksesan anda. Bukan hanya kesuksesan
bank semata.
Pada prakteknya lagi, ternyata sumber utang itu bukan hanya bank, tapi juga
orang-orang di sekitar anda. Orang-orang di sekitar anda kan punya uang,
sedikit atau sebanyak apapun. Nah, itu berarti anda bisa gunakan uang
tersebut melalui jalan sah dan halal yang namanya utang.
Anda boleh percaya atau tidak, orang-orang di sekitar anda sebenarnya sangat
senang bisa memberi utang pada anda. Toh, anda teman mereka. Mereka
tahu anda orang baik. Tentu, asal tujuan dan cara anda berutang adalah
benar dan baik. Iya, kan?
5. Utang harus dikembalikan.
Ini pola pikir tentang utang yang sangat penting. Tanpa pola pikir ini,
sebaiknya anda jangan pernah berutang. Bukannya kekayaan dan kesuksesan
yang akan anda raih, tapi justru kecelakaan dan mungkin penjara. Itu bila
anda berutang.
Bagaimana bila orang lain yang berutang?
Sama saja. Utang itu pun harus dikembalikan pada anda. Jadi, baik
anda yang berutang atau orang lain yang berutang pada anda, maka utang itu
harus dikembalikan. Inilah pola pikir dan prinsip sangat penting bila
anda ingin kaya dari utang. Utang itu harus dikembalikan.
Bagaimana bila utang anda justru tidak ditagih oleh yang punya uang? Sama
saja. Anda harus kembalikan.
Bagaimana bila utang anda justru dihadiahkan oleh yang punya uang? Saran
saya: Tolak. Jangan mau. Katakan terima kasih padanya, lalu
tolak. Anda mampu mengembalikan utang itu koq. Kenapa harus
dihadiahkan? Dengan menolak, anda tetap mempertahankan nilai baik di mata
semua orang. Tentu saja, dalam kasus ini, anda harus juga melihat kondisi
anda. Bila kondisi anda memang sedang sangat susah, maka tidak apa-apa
juga anda menerima hadiah itu. Tapi tetap dengan satu syarat. Bila
anda lalu memiliki kemampuan, maka anda akan juga menghadiahi orang
tersebut. Tidak mesti dalam bentuk uang. Bisa dalam bentuk hadiah
barang. Dengan begitu, anda dan dia sudah sama-sama berbuat baik.
Bagaimana bila orang lain yang berutang pada anda. Lihatlah
kemampuannya. Bila ia berada dalam keadaan susah, maka silakan
menghadiahkan utang tersebut padanya. Semuanya atau sebagian. Dan
yakinlah, tindakan anda tersebut adalah perbuatan mulia dan akan dibalas dengan
balasan yang lebih baik lagi.
Terus terang saja, kalau tentang utang, banyak orang yang pola pikirnya justru
berbeda. ”Pengennya dapat utang, tapi nggak mau atau malas mengembalikan”.
Wah, dengan pola pikir begini, anda tidak akan pernah kaya dari utang.
Alasan penting kenapa utang harus dikembalikan adalah kepercayaan. Bila
anda tidak atau telat mengembalikan utang, maka kepercayaan orang lain pada
anda akan menurun dan akhirnya rusak. Ini kondisi yang sangat buruk. Bila
orang-orang lain sudah tidak percaya pada anda, maka jalan anda menuju sukses
makin kecil, terjal dan lebih banyak rintangannya. Awal dari kesuksesan
anda adalah kepercayaan orang lain pada anda.
Sayangnya, banyak orang yang sudah ’gila’. Mereka menukar kepercayaan
dengan uang. Sayang sekali. Padahal bila kepercayaan sudah ternoda,
uang sebanyak apapun akan susah menggantinya.
Tekanan hidup di jaman sekarang ternyata bisa membuat orang menjadi
’gila’. Uang telah menjadi hal yang sangat penting. Sampai bisa
lebih penting dari kepercayaan, keluarga, agama, gelar, ilmu, rasa malu,
nilai-nilai luhur kemanusiaan dan sebagainya. Bila sudah begini, para
orang ’gila’ ini bisa melakukan apa saja demi uang. Meski dengan resiko
yang luar biasa besarnya.
Banyak kasus tentang utang di Indonesia yang bisa kita jadikan pelajaran.
Ada pengusaha pertanian yang membuat program investasi yang nggak rasional.
Bisa memberikan keuntungan sampai 30% per bulan dari modal.
Pada bulan-bulan pertama program itu berjalan lancar. Para investor
benar-benar mendapatkan keuntungan sebesar 30% dari modal yang
ditanamnya. Mereka pun berinvestasi lagi. Terus begitu.
Sampai pada akhirnya, bisnis pertanian itu pun terbuka topengnya.
Ternyata, bisnis itu hanya omong kosong. Lahan pertanian yang dikelola
tidak seluas yang dipromosikan. Jelas hasilnya pun tidak memadai
dibanding investasi yang didapat.
Keuntungan 30% dari modal dibayarkan dari dana investasi yang baru.
Seperti gali lobang tutup lobang. Hanya saja lobang yang digali makin
besar dari bulan ke bulan. Dan terbongkarlah topeng itu. Masyarakat
tahu kebohongan bisnis itu. Dana investasi itu jadi utang yang harus
dikembalikan. Ketika kemampuan bayarnya tidak ada, sang pemilik bisnis
pertanian fiktif itu pun jadi buronan. Lalu diproses pengadilan dan
menginaplah ia di hotel prodeo. Masyarakat yang kena tipu ternyata banyak
sekali. Koq bisa ya?
Saudara, itulah lima pola pikir tentang utang yang bisa membuat anda menjadi
kaya. Gantilah file-file buruk tentang utang di benak anda dengan lima
file baik tersebut. Bila ini sudah anda lakukan, berarti anda sudah siap
menggunakan utang sebagai alat meraih kekayaan. Langkah selanjutnya, anda
harus mengetahui dan menguasai keterampilan mengelola utang ini.