Kepribadian
seseorang terbangun oleh tempramen dan kerakter yang dimiliki. Tempramen
merupakan corak reaksi seseorang terhadap sebagai rangsangan yang berasal dari
lingkungan dan dari dalam diri sendiri. Tempramen berhubungan erat dengan kondisi
biopsikologi seseorang, oleh karena itu sulit untuk diubah dan bersifat netral
terhadap penilaian baik dan buruk. Sedangkan karakter akan berhubungan dengan
baik dan buruk tingkah laku seseorang didasari oleh bermacam-macam tolak ukur
yang dianut masyarakat. Karakter terentuk melalui perjalanan hidup seseorang,
oleh kerena itu ia dapat berubah. Jika tempramen tidak mengandung implikasi
etis. Maka karakter justru selalu menjadi objek penilaian etis. Terkadang
orang mempunyai tempramen yang berbeda dengan
karakternya. Ada orang yang tempramennya buruk, padahal karakternya baik. Jika
tempramennya sedang bekerja maka pada umumnya bertingkah laku negative, tetapi
setelah reda nantinya ia menyesali dan malu atas apa yang ia lakukannya,
meskipun nantinya akan terulang kembali. Sedangkan orang yang berkarakternya
buruk, tetapi tempramennya baik, ia dapat menyembunyikan kebaikannya dihadapan
orang lain. Yng paling merepotkan adalah orang jahat yang tempramennya buruk.
Karakter yang
sudah menetap akan membentuk sebuah kepribadian. Menurut Freud, kepribadian
manusia terdiri atas tida pilar: ID, Ego dan Super ego.Unsur hewani, akali dan
moral. Prilaku menurut Freud adalah interaksi dari ketiga pilar tersebut.
Tetapi kesimpulan Freud manusia adalah homo volens, yakni mahluk yang
berkeinginan yang tingkah lakunya dikendalikan oleh keinginan-keinginan yang
terbenam didalam alam bawah sadarnya, satu kesimpulan yang merendahkan martabat
manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar