Laman

Sabtu, 29 Desember 2012

MEMAHAMI DIRI MEMOMPA BAKAT



Manusia merupakan ciptaan-Nya yang sangat unik. Selain bentuk fisik yang
berbeda, tiap manusia memiliki pribadi yang berbeda. Dua orang kembar identik pun, tentu memiliki perbedaan karakter dan perilakunya. Maha Besar Allah atas segala ciptaan-Nya.
Memahami diri, terkadang ungkapan tersebut mudah untuk diucapkan. Namun
pada kenyataannya, kita sulit menemukan jati diri yang sebenarnya, potensi yang kita miliki
ataupun kelebihan dan kekurangan pada diri kita. Tiap manusia memiliki potensi yang sama
untuk menjadi manusia sempurna dengan berbagai kelebihan.Hanya saja, potensi tersebut masih jauh “terkubur” di dasar diri. Tentu saja, kita perlu mengupayakan menggali dan mengeluarkan potensi yang kita miliki untuk
dikembangkan sesuai dengan keinginan kita. Terkadang, tayangan yang kita tonton di televisi membuat kurang percaya diri dan menganggap diri kita jauh dari sempurna. Kita tidak harus membandingkan atau pun menyamai karakter tokoh cerita dari dunia kepura-puraan televisi.
Karena hidup, bukanlah sebuah cerita film. Terkadang, justru kita adalah pemenang
sebenarnya dalam kehidupan ini, bukan mereka para tokoh pemain peran. Dengan mengenali potensi kita sebenarnya, memudahkan untuk lebih memfokuskan arah dan tujuan cita-cita yang akan kita capai. Menemukan arah cita-cita merupakan bagian penting dari kompetensi diri seseorang.
Buku ini merupakan sebuah tuntunan praktis dan berisi hal-hal esensial yang perlu dipahami untuk mengembangkan potensi yang terpendam. Memahami diri merupakan usaha menemukan potensi dasar pada diri manusia. Masalahnya, sebagian besar manusia belum
dapat mengenali kekuatan dan kelemahan dirinya. Akibatnya, mereka kurang dapat
mengontrol dan memacu diri untuk meraih sukses. Kadang-kadang, saat menghadapi banyak
permasalahan, mereka cenderung menyesali dan tidak berbuat banyak untuk bangkit dari
keterpurukan. Dalam proses menemukan dan mengoptimalkan potensi, memahami diri saja
tidak cukup. Perlu upaya lain, yaitu memompa bakat.
Ini merupakan bagian penting untuk mengeluarkan dan terus menggali potensi yang
ada. Masalahnya, pada kebanyakan manusia, potensi yang dimilikinya masih “terkubur”,
belum dapat diolah, dan dikembangkan secara maksimal. Akibatnya, mereka sulit
menemukan arah dan tujuan cita-cita yang akan dicapai. Menemukan arah cita-cita
merupakan bagian penting dari kompetensi diri seseorang.

Penulis : Amir Tengku Ramli
Tahun : 2006
Jumlah halaman : 94
Penerbit : Kawan Pustaka, Depok



Tidak ada komentar:

Posting Komentar